…bahwa mood itu harusnya bisa diatur sendiri, asal kita tahu benar apa yang kita mau.
Hampir dua jam Principilla duduk sambil memandangi layar laptop. Membuka halaman demi halaman web, membaca satu demi satu blog pribadi teman-teman dekatnya dan melihat foto apa saja yang dia anggap menarik. Di sela-sela kegiatannya itu, selalu saja ada satu kegiatan yang tidak bisa dihilangkan. Memandangi layar yahoo messenger. Berharap satu nama muncul dan berubah status dari offline jadi online.
Lama kelamaan Phy bosan dengan kegiatannya itu. Menunggu. Siapa yang bisa bertahan menunggu tanpa kepastian? Dia juga tak tahu kapan nama itu akan muncul. Pun muncul, apakah dia akan menyapanya? Phy tak tahu…
Tak berapa lama, Phy mengganti status yahoo messanger-nya. “Where is the mood booster button?”. Dia menulis sesuai kata hatinya. Seakan memberi sinyal, bahwa dia sedang mencari-cari seseorang yang selalu sukses membuat mood nya berubah. Menjadi baik, atau setidaknya tidak sebosan saat ini.
Menit demi menit berlalu. Nama itu belum muncul juga. Phy semakin bosan menunggu. Akhirnya dia memutuskan untuk segera memutuskan koneksi internetnya, menutup laptop dan tidur.
Tak dinyana, sesaat sebelum Phy mengeksekusi keinginannya ada sebuah pesan pop out di layar laptop-nya.
SeaSkySnow: Right in front of u… the mood booster
Selesai membaca, Phy tersenyum. Dia lagi, pikirnya. Phy tak langsung menanggapinya. Membalas dengan emoticon
PhyPrincess: 🙂
Tak berapa lama, dibalas lagi..
SeaSkySnow: Just spin the button at a clock wise
PhyPrincess: 🙂
Senyum Phy semakin melebar. Tak ada salahnya mengobrol dengan pria ini.
PhyPrincess: wish, that easy..
SeaSkySnow: Easy kok..
Menjadi penasaran, Phy berani melontarkan pertanyaan.
PhyPrincess: hihii.. gmn coba?
SeaSkySnow: Yee tinggal puter ajee knobnya
SeaSkySnow: 🙂
PhyPrincess: nah, si knob nya kagak ade,,
SeaSkySnow: Ada
SeaSkySnow: Lu nya aje ga perhatikan scr detail
PhyPrincess: kyknya button nya di push deh, bukan di spin
SeaSkySnow: Tuhkan…
PhyPrincess: apa?
SeaSkySnow: Wong model buttonnya kan beda!
PhyPrincess: hooo, makanya gw ga nemu yak?
SeaSkySnow: Nah tuh ngerti…
Pembicaraan dengan Pria ini semakin menarik. Setidaknya Phy menyadari, bahwa mood itu harusnya bisa diatur sendiri, asal kita tahu benar apa yang kita mau.
Tidak hanya tentang mood booster button, bahasan mengapa warna tombol di mesin itu merah atau kuning, dan sampai pula pada riset tentang biru sebagai warna tombol virtual yang sering dipakai di iPhone. Tak berhenti pada tombol, pembahasan berlanjut pada kancing yang juga diterjemaakan sebagai button di bahasa Inggris. Dari pembahasan bahwa kancing ditemukan pada era 2800-2600 SM di Pedesaan Indus Kuno dan masa perunggu di Cina, pada tahun 2000-1500 SM, jenis-jenis kancing dan lainnya.
SeaSkySnow: Eh, baju lu berkancing nggak?
PhyPrincess: iya, kenapa?
SeaSkySnow: perhatiin deh, kancing nya pasti di sisi kiri, bukan kanan?
PhyPrincess: Ho oh, emang kenapa gitu?
SeaSkySnow: coba cari kemeja pria di sana,, ada nggak? Perhatiin kancingnya..
Tanpa menjawab, Phy langsung berlari ke ruang tempat Mbak Suti, pembantunya, biasa menyetrika baju. Mencari-cari sebentar kemeja ayahnya di antara banyak kemeja yang tergantung. Memperhatikan dengan seksama letak kancing, mengambil sehelai kemeja dan langsung kembali berlari ke kamarnya.
PhyPrincess: Di kanan, emang beda gitu ya?
SeaSkySnow: coba tebak kenapa beda?
PhyPrincess: ya bedain aja antara kemeja wanita dan pria.. emang apalagi?
SeaSkySnow: menurutmu, enakan mana kancing di kanan apa di kiri?
Phy mencoba-coba kancing bajunya. Lalu, dia coba kemeja sang ayah. Sesaat kemudian dia menyadari sesuatu.
PhyPrincess: iya, sepertinya aneh ada di kiri. Kenapa ya?
SeaSkySnow: ada sejarahnya.. jadi.. Jaman dulu tuh bangsawan wanita nggak ngancing baju sendiri, tapi dikancingkan oleh para ”pembantu” nya.. jadi, kancing wanita itu nggak di desain buat di kancing sendiri.
PhyPrincess: ohh gitu…
Phy manggut-manggut seolah pria di seberang sana bisa melihatnya
SeaSkySnow: Eh, aku off dulu ya.
PhyPrincess: hah?
SeaSkySnow: dagh
SeaSkySnow is now appear offline
Terbengong-bengong Phy menatapi layar monitor. Lagi-lagi pria ini datang dan pergi sesukanya. Tapi, memang toh kehadirannya tidak dia duga sebelumnya. Jadi, sebenarnya obrolan ringan tadi memang seharusnya dianggap angin lalu saja.
Selesai obrolan itu, Phy melirik lagi friend list yahoo messenger-nya, “masih belum ada..” desisnya.
Phy memencet tombol shutdown, menutup laptop dan mengakhiri penantiannya.
Setidaknya, untuk saat ini…
***
*Lagi nggak punya gambar yg jadi inspirasi, bikin cerita nggak pake gambar jadinya :p ada yang mau sumbang gambar button?